Friday, June 14, 2013

SpeedUp Studio, Kios Aplikasi Cita Rasa Lokal


Mirip dengan Google Play Store. Tapi, ini murni dari
pengembang lokal. Perkembangan industri kreatif digital
Indonesia tumbuh dengan pesat, terutama di ranah
startup. Guna menciptakan ekosistem yang sehat dalam
dunia startup perlu dukungan dari pemerintah dan
perusahaan perangkat ponsel.

Seperti langkah yang ditempuh SpeedUp. Untuk
mendukung para pengembang lokal, SpeedUp membuat
SpeedUp Studio, mirip kios aplikasi Google Play Store.
Rahmad Widjaja Sakti, Direktur Produk dan Marketing PT
MLW Telecom mengatakan, SpeedUp Studio kini
menampung lebih dari 850.000 aplikasi yang berasal dari
para pengembang aplikasi lokal.

"Ada 30 developer yang telah bergabung dengan SpeedUp
dan mengisi aplikasi-aplikasi di SpeedUp Studio. Konten
itu terdiri dari empat kategori, musik, majalah, game, dan
aplikasi," kata Rahmad, saat ditemui di ICS 2013, Jumat
14 Juni 2013.

Dia menambahkan, SpeedUp Studio hadir secara eksklusif
di tablet SpeedUp. Para pemilik tablet SpeedUp dapat
mengunduh aplikasi-aplikasi buatan anak bangsa itu.
"SpeedUp Studio ini merupakan wadah untuk para
pengembang aplikasi-aplikasi lokal. Mulai dari
bagaimana promosi hingga me- monetize aplikasinya,"
ujar Rahmad.

Di tempat yang sama, Direktur Kerja Sama dan Fasilitas,
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Loli Amalia
mengatakan, pemerintah sangat mendukung program-
program dari pihak swasta dalam memajukan dunia
industri kreatif digital di Indonesia.

"Kami melihat tren startup di Indonesia tumbuh dengan
pesat. Namun, banyak pembuatnya tidak tahu cara
mengomersialisasikannya," kata Loli.

Saat ini, tambah dia, pemerintah sudah memiliki program
Pusat Kreatif yang berfungsi untuk membantu para
startup lokal mengembangkan bisnis jadi lebih maju.
"Kami akan membantu mulai dari pembentukan ide,
inovasi yang diciptakan, perlindungan hasil karya, dan
sampai mendapatkan lisensi," ujar Loli.

"SpeedUp Studio bisa menjadi alternatif bagi konten-
konten lokal untuk mengembangkan bisnis sampai
mendapat nilai ekonomi," kata Rahmad. (vivanews).

No comments:

Post a Comment